Senin, 27 Juli 2015

Survival

Pengertian Survival
            Definisi sederhana suatu kondisi yang sangat minim (Primitif), hidup dari alam sekitarnya, atau perjuangan untuk mempertahankan kelangsungan hidup dari keadaan sulit di Hutan belantara atau lingkungan yang mengancam jiwa.
Survival dapat diartikan juga sebagai berikut:
S : Sadar dalam keadaan gawat darurat
U : Usahakan untuk tetap tenang dan tabah
R : Rasa takut dan putus asa hilangkan
V : Vitalitas tingkatkan
I : Ingin tetap hidup dan selamat itu tujuannya
V : Variasi alam bisa dimanfaatkan
A : Asal mengerti, berlatih dan tahu caranya
L : Lancar, slaman, slumun, slamet

S : Stop & seating / berhenti dan duduklah
T : Thingking / berpikirlah
O : Observe / amati keadaan sekitar
P : Planning / buat rencana mengenai tindakan yang harus dilakukan
Faktor Penyebab Survival
            Seseorang terpaksa harus melakukan survive dapat diakibatkan beberapa faktor seperti:
a.       Tersesat saat melakukan perjalanan
b.      Kecelakaan pesawat/kapal
c.       Terhimpit reruntuhan bangunan
d.      Hanyut, dll
Survival merupakan cara hidup sederhana dengan pertimbangan waktu yang singkat untuk melakukan improvisasiyang menguntungkan dalam upaya mempertahankan hidup hingga datangnya bantuan. Dan fungsi keberhasilannya adalah bagaimana memanfaatkan otak untuk berimprovisasi.
Sikap Dalam Survival
            Sebesar apapun rintangan semua orang pasti akan dapat mengatasinya dengan sikap mental positif. Sikap demikian merupakan awal dari keberhasilan menghadapi tekanan, sekitar 100% tantangan dalam kondisi survival adalah faktor psikologis, otak menjadi alat yang sangat penting untuk mengenal kebutuhan hidup dan bagaimana cara memperoleh.
            Pengalaman dengan berbagai macam situasi akan menghasilkan langkah yang tepat, karena kondisi darurat yang dialami mempunyai kesamaan dengan pengalaman yang pernah dialaminya. Latar belakang ini akan membuat cara berfikir yang logis dan ini adalah cara efektif untuk mengontrol situasi.
Teknik Survival
            Hal yang harus diketahui oleh para survive adalah kebutuhan hidup manusia, apa saja kebutuhan dasar manusia untuk hidup? Di bawah ini akan dijelaskan kebutuhan dasar manusia antara lain:
a.       Keinginan untuk hidup (Positif Mental Attitude)
Udara, Shelter, Istirahat, air dan makanan merupakan kebutuhan yang logis. Seringkali orang melupakan hal yang paling penting dalam kegiatan survival yaitu sikap mental yang positif dan ketepatan dalam memandang ke depan. Untuk keluar dari situasi darurat. Kebiasaan ini memerlukan latar belakang pengetahuan dan keterampilan untuk melindungi dari keadaan alam yang tak bersahabat.
b.      Udara
Bernafas merupakan hal yang paling esensial karena dapat mempertahankan hidup dari menit ke menit. Rata-rata orang bisa hidup tanpa udara sekitar 3-5 menit. oleh karena itu udara adalah komponen penyokong hidup yang utama.
c.        Shelter
Shelter (Perlindungan) biasa diartikan dengan tempat tinggal sementara, akan tetapi dalam menghadapi kondisi alam bebas shelter di sini dapat diartikan semua alat yang dapat memproteksi dari kondisi lingkungan yang ekstrem. Contoh dari shelter antara lain baju hangat, tenda , gua, dll. Apabila survivor tidak mampu membuat alat perlindungan, maka dia hanya dapat bertahan beberapa jam saja.
d.      Istirahat
Istirahat merupakan kebutuhan tubuh, dengan mengistirahatkan tubuh kita akan merasakan seperti ada pembaharuan dan tambahan kekuatan walaupun dalam kondisi survive. Dengan istirahat tubuh dapat menyimpan dan menghemat tenaga, menjaga kekuatan tubuh sangat penting ketika menghadapi situasi darurat. Dalam hal ini yang harus diistirahatkan tidak hanya fisik kita, tetapi juga mental kita. Rata-rata pada situasi survive orang yang tidak beristirahat akan bertahan sekitar 30 jam saja.
e.       Air
Air adalah kebutuhan dasar untuk pengaturan suhu tubuh, memperlancar buang air dan mencerna makanan. Manusia terdiri dari 2/3 air, yang berada pada sistem sirkulasi dan bagian dalam organ tubuh. Saat istirahat badan menggunakan kira-kira 2 ¼ L air setiap hari hanya untuk menjalankan fungsi tubuh normal. Dalam kondisi ekstrem manusia hanya bisa bertahan tanpa air sekitar tingga hari saja. Langkah yang bijaksana bila menghemat air untuk digunakan dalam mempertahankan hidup.
f.       Makanan
Makanan sangat diperlukan tubuh, karena makanan akan menghasilkan kalori dan tenaga. Selain itu, makanan juga berfungsi untuk mempertahankan suhu tubuh. Catatan dan data dari pengalaman survival menunjukkan bila seorang tanpa makanan hanya bertahan sekitar 3 mingguan.
g.      Api
Api sangat bermanfaat dalam upaya melakukan perjuangan hidup seperti menghangatkan tubuh, memasak, membuat sinyal dll. Cara membuat api harus memperhatikan segitiga api (Bahan bakar, panas, oxigen) ketiga unsur ini tidak dapat dipisahkan, jika terjadi pemisahan api pasti akan mati.
 Prioritas kebutuhan Hidup Dalam Survival
1.      Keinginan Untuk Hidup
2.      Udara
3.      Shelter
4.      Istirahat
5.      Tanda (Kalau Ingin Ditemukan)
6.      Air
7.      Makanan
Tabel Kebutuhan Hidup Berdasarkan Waktu Survival
NoKebutuhan Hidup
Waktu Survival
(Apabila tidak terpenuhi)
1.Keinginan untuk hidupSepenuhnya tergantung pada individu
2.Oksigen3 sampai 6 Menit
3.Perlindungan tubuh dari suhu ekstrem3 sampai 4 jam
4.Istirahat Fisik dan mental30 jam kondisi ekstrem
5.Air3 hari kondisi ekstrem
6.Makanan
3 minggu atau lebih

Tali Temali

JENIS - JENIS SIMPUL DAN IKATAN DALAM TALI TEMALI

Bertemu lagi di sekilas info, kali ini sekilas info akan mengulas tentang macam – macam simpul dan ikatan dalam bidang tali temali. Kita ketahui sendiri bahwa penggunaan tali dalam kehidupan sangatlah sering, terkadang kita membuat suatu simpul tapi tidak mengetahui simpul apa itu dan apa keguanaannya. Untuk itu sekilas info akan mengulasnya, langsung saja ini dia lets cekedaut!
Dalam tali temali kita sering mencampuradukkan antara tali, simpul dan ikatan. Hal ini sebenarnya berbeda sama sekali. Tali adalah bendanya. Simpul adalah hubungan antara tali dengan tali. Ikatan adalah hubungan antara tali dengan benda lainnya, misal kayu, balok, bambu dan sebagainya. Berikut ini adalah Simpul dan Ikatan yang ada dalam tali temali beserta kegunaannya :
Macam – macam simpul tali

  1. Simpul ujung tali
    Gunanya agar tali pintalan pada ujung tali tidak mudah lepas
  2. Simpul mati
    Gunanya untuk menyambung 2 utas tali yang sama besar dan tidak licin
  3. Simpul anyam
    Gunanya untuk menyambung 2 utas tali yang tidak sama besarnya dan dalam keadaan kering
  4. Simpul anyam berganda
    Gunanya untuk menyambung 2 utas tali yang tidak sama besarnya dan dalam keadaan basah
  5. Simpul erat
    Gunanya untuk memendekkan tali tanpa pemotongan
  6. Simpul kembar
    Gunanya untuk menyambung 2 utas tali yang sama besarnya dan dalam keadaan licin
  7. Simpul kursi
    Gunanya untuk mengangkat atau menurunkan benda atau orang pingsan
  8. Simpul penarik
    Gunanya untuk menarik benda yang cukup besar
  9. Simpul laso
Macam – macam Ikatan tali
  1. Ikatan pangkal
    Gunanya untuk mengikatkan tali pada kayu atau tiang, akan tetapi ikatan pangkal ini dapat juga digunakan untuk memulai suatu ikatan.
  2. Ikatan tiang
    Gunanya untuk mengikat sesuatu sehingga yang diikat masih dapat bergerak leluasa misalnya untuk mengikat leher binatang supaya tidak tercekik.
  3. Ikatan jangkar
    Gunanya untuk mengikat jangkar atau benda lainnya yang berbentuk ring.
  4. Ikatan tambat
    Gunanya untuk menambatkan tali pada sesuatu tiang/kayu dengan erat, akan tetapi mudah untuk melepaskannya kembali. Ikatan tambat ini juga dipergunakan untuk menyeret balik dan bahkan ada juga dipergunakan untuk memulai suatu ikatan.
  5. Ikatan tarik
    Gunanya untuk menambatkan tali pengikat binatang pada  suatu tiang, kemudian mudah untuk membukanya kembali. Dapat juga untuk turun ke jurang atau pohon.
  6. Ikatan turki
    Gunanya untuk mengikat sapu lidi setangan leher
  7. Ikatan palang
  8. Ikatan canggah
  9. Ikatan silang
  10. Ikatan khaki tiga

P3K

MATERI P3K


MATERI POKOK
1. Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K)
a. P3K bagi pasien yang berhenti bernafas
Kalau seseorang tiba-tiba napasnya berhenti, apapun latar belakangnya, harus segera dilakukan nafas buatan.
Cara yang paling praktis dan efisien untuk menyelamatkan nyawa orang tersebut adalah dengan jalan : meniupkan nafas ke paru-paru korban.
Langkah-langkah pertolongan dengan napas buatan dari mulut ke mulut/hidung sebagai berikut :
1) Kepala korban diletakkan dengan posisi dagu mendongak ke atas
2) Rahang ditarik sampai mulut terbuka
3) Penolong membuka mulut lebar-lebar dan ditempelkan ke mulut korban rapat-rapat dan pencet hidung atau tutup hidung korban dengan pipi, atau dapat juga dengan jalan tutup mulut korban rapat-rapat selanjutnya penolong menempelkan mulutnya ke hidung korban dan meniupnya.
4) Tiup ke mulut/hidung korban, kepada :
a) Orang dewasa secara teratur dan kuat ditiupkan 12 kali tiupan pada setiap menit.
b) Anak-anak ditiupkan 20 kali tiap menit
b. P3K bagi korban Sengatan Listrik
1) Penolong hendaknya berdiri di atas karet, karton, papan, atau karpet yang dalam keadaan kering
2) Gunakan tongkat kering/papan kering untuk menarik atau mendorong kawat beraliran listrik yang menempel pada tubuh korban
3) Setelah kontak dengan aliran listrik tiada lagi, selanjutnya segera dilakukan nafas buatan sampai bantuan medis datang
c. P3K bagi pasien yang menderita pendarahan parah
1) Luka hendaknya ditutup kain kasa kompres yang steril, selanjutnya kain kasa kompres tersebut ditekan kuat-kuat dengan tangan sampai pendarahan berhenti.
Untuk menutup luka biasa juga menggunakan bahan yang bersih lainnya, misalnya kasa steril, saputangan bersih lainnya, handuk atau sobekan sprei yang semuanya sudah dicuci dan disetrika.
Kalau tidak tersedia peralatan yang steril, jangan ragu-ragu lagi menggunakan baju kotor atau tangan telanjang untuk menekan bagian yang luka agar darah tidak terus menerus mengucur karena kehilangan darah dari tubuh korban lebih berbahaya daripada resiko infeksi.
2) Luka yang sudah berdarah tidak boleh dibersihkan karena pendarahan akan membersihkan luka itu sendiri, yang boleh dibersihkan adalah kulit di sekitar luka, dengan air sabun atau air ledeng biasa atau air yang sudah dimasak.
3) Pada semua kasus pendarahan serius, penderita selalu diancam shok, untuk itu diselimuti dan letakkan penderita pada posisi yang paling menyenangkan dan semua yang mengikat pada tubuh harus dilepaskan termasuk ikat pinggang.
d. Pertolongan Pertama Mengurangi Shok
1) Setiap kecelakaan, kebakaran, keracunan yang parah, sering kali disertai dengan shok baik ringan atau parah, bahkan sampai fatal, karena shok merupakan reaksi tubuh yang ditandai oleh melambatnya atau terhentinya peredaran darah dan berakibat penurunan persediaan darah pada organ-organ penting.
2) Tanda-tanda Shok
a) Denyut nadi cepat tapi lemah
b) Merasa lemas
c) Muka pucat
d) Kulit dingin, kerinagt dingin di kening dan telapak tangan, kadang-kadang pasien menggigil
e) Merasa haus
f) Merasa mual
g) Nafas tidak teratur
h) Tekanan darah sangat rendah
3) Pertolongan Pertama Mengurangi Shok antara lain dilakukan dengan cara :
a) Menghentikan pendarahan
b) Meniadakan hambatan-hambatan pada saluran nafas
c) Memberi nafas buatan
d) Menyelimuti dan meletakkan penderita pada posisi yang paling menyenangkan
4) Langkah – langkah Pelaksanaan Pertolongan Pertama Mengurangi Shok :
a) Baringan korban dengan posisi kepala sama datar atau lebih rendah dari tubuh, dengan tujuan untuk menambah aliran darah ke jantung dan otak.
Bila kaki tidak patah, tungkai dapat ditinggikan 30-45 cm di atas posisi kepala.
b) Selimuti pasien dan hindarkan dari lantai serta udara dingin
c) Usahakan pasien tidak melihat lukanya
d) Pasien/penderita yang sadar, tidak muntha dan tidak mengalami luka di perut, dapat diberi larutan shok yang terdiri dari :
– 1 sendok teh garam dapur
– ½ sendok teh tepung soda kue
– 4-5 gelas air
– dan bisa juga ditambah air kelapa/kopi kental/teh
e) perlakukan pasien dengan lemah lembut, sebab rasa nyeri akibat penanganan yang kasar bisa menjerumuskan korban pada shok yang lebih parah.
f) Cepat-cepat panggil dokter

e. P3K patah tulang
1) Tanda-tanda patah tulang
a) Penderita tidak dapat menggerakkan bagian yang luka
b) Bentuk bagian yang terkena tampak tidak normal
c) Ada rasa nyeri kalau digerakkan
d) Kulit tidak terasa kalau disentuh
e) Pembengkakkan dan warna biru di sekitar kulit yang luka
2) Pedoman umum pertolongan pertama terhadap patah tulang
a) Pada umumnya patah tulang tidak pernah sebagai kasus darurat yang membutuhkan pertolongan segera, kecuali demi penyelamatan jiwa korban. Sebaiknya jangan menggerakkan atau mengganggu penderita, tunggu saja sampai dokter atau ambulans datang.
b) Kalau korban harus dipindahkan dari tempat yang membahayakan, pindahkan korban dengan cara menarik tungkai atau ketiaknya, sedang tarikannya harus searah dengan sumbu panjang badan
c) Kemudian lakukan memeriksa apakah ada luka-luka lainnya :
– hentikan pendarahan serius yang terjadi
– usahakan korban terhindar dari hambatan pernapasan
– upayakan lalu lintas udara tetap lancer
– jika diperlukan buatlah nafas buatan
– jangan meletakkan bantal di bawah kepala, tapi letakkanlah di kiri kanan kepala untuk menjaga agar leher tidak bergerak
d) Kalau bantuan medis terlambat, sedang penderita harus diangkat, jangan mencoba memperbaiki letak tulang.
Pasanglah selalu pembelat (bidai) sebelum menggerakkan atau mengangkat penderita.
3) Macam-macam patah tulang dan pertolongan pertamanya
a) Patah lengan bawah Pergelangan Tangan
Image
• Letakkan perlahan-lahan lengan bawah tersebut ke dada hingga lengan membentuk sudut 90 derajat dengan lengan atas, sedang telapak tangan rata di dada
• Siapkan 2 pembelat ( bidai ) yang dilengkapi dengan kain pengempuk, satu untuk membelat bagian dalam, sedang yang lain untuk membelat bagian luar
• Usahakan pembelat merentang dari siku sampai ke punggung jemari
• Aturlah gendongan tangan ke leher sedemikian rupa sehingga ketinggian ujung-ujung jari hanya 7,5-10 cm dari siku

Patah Tulang lengan Atas (siku ke bahu)
Image
• Letakkan tangan perlahan-lahan ke samping tubuh dalam posisi sealamiah mungkin
• Letakkan lengan bawah di dada dengan telapak tangan menempel perut
• Pasang satu pembelat (bidai) yang sudah berlapis bahan empuk di sebelah luar lengan dan ikatlah dengan 2 carik kain di atas dan di bawah bagian yang patah
• Buatlah gendongan ke leher, tempelkan ke lengan atas yang patah ke tubuh dengan handuk atau kain yang melingkari dada dan belatan (bidai)
c) Patah Tulang Lengan Bawah
Letakkan pembelat (bidai) berlapis di bawah telapak tangan, dari dekat siku sampai lewat ujung jemari.
d) Patah Tulang di paha
• Patah tulang di paha sangat berbahaya, tanggulangi shok dulu dan segera panggil dokter
• Luruskan tungkai dan tarik ke posisi normal
• Siapkan 7 pembalut panjang dan lebar
• Gunakan 2 pembelat papan lebar 10-15 cm yang dilapisi dengan kain empuk
• Panjang pembelat untuk bagian luar harus merentang dari ketiak sampai lutut, sedangkan pembelat untuk bagian dalam sepanjang dari pangkal paha sampai ke lutut

Manajemen Perjalanan

Manajemen Perjalanan

Manajemen Perjalanan adalah syarat penting ketika Anda atau Kelompok yang ingin melakukan perjalanan. tanpa itu, maka bisa kita bilang perjalanan tidak akan berjalan baik. kuncinya ada di Persiapan Sebelum memulai kegiatan/perjalanan biasakanlah untuk mempersiapkan diri/kelompok anda secara seksama. artinya melihat kebutuhan kegiatan/perjalanan dengan lengkap,tuntas dan teliti. sebisa mungkin tidak ada yang tercecer. Karena ini adalah wujud tanggung jawab awal kita atas diri kita sendiri maupun kelompok yang kita pimpin. Oleh karena itu, ada beberapa hal yang harus diperhatikan secara konsep yaitu 4W + 1H. di dalam bidang jurnalistik konsep ini dipakai oleh wartawan ataupun reporter untuk pencarian berita. di mana mereka harus merekam sebuah kejadian dengan konsep tersebut. ok baik sekarang kita lihat perbagian agar bisa lebih jelas
Who = Siapa?
Siapa yang akan melakukan perjalanan, dengan siapa, bagaimana sikap mental dan kondisi fisiknya.
What = Apa?
Apa tujuan kegiatannya (Sport, Hoby,Education,research,ekspedisi dll).
When = Kapan?
Ini mencakup perencanaan mengenai kapan memulai kegiatan perjalanan, kapan berakhirnya, dan berapa lama kegiatan ini berlangsung.
Where = Dimana?
Bagian ini adalah sebuah tujuan dari perjalanan yang harus ditentukan. agar perjalanan menjadi fokus.
How = Bagaimana?
Bagaimana kita dapat melakukan perjalanan dengan melaksanakan 4W. selain itu, bagaimana kita menentukan bentuk perjalanan misalnya mendaki gunung (hiking), Panjat tebing (rock climbing), penelusuran gua (caving) arung jeram (rafting), menyelam (diving), selancar (surving). bentuk kegiatan ini akan terkait dengan tujuan dan persiapan kebutuhan yang harus dipersiapkan.
Pelaksanaan
Setelah perencanaan dan persiapan tersusun, dengan merencanakan lintasan perjalanan baik perkiraan jarak maupun estimasi waktu, anggaran biaya,dan kebutuhan logistik yang mencakup (konsumsi, perlengkapan), maka dengan demikian perjalanan siap dilakukan.
Evaluasi
Menjadi hal penting untuk proses pembelajaran. di mana kita bisa melihat kekurangan dan kelebihan dari proses perjalanan yang sudah berlangsung. dengan demikian kita mampu memperbaiki kekurangan dan mengembangan kelebihan untuk proses perjalanan yang akan kita lakukan kemudian hari.
Perlengkapan Perjalanan
Perlengkapan untuk suatu perjalanan harus selengkap mungkin, tetapi juga harus sepraktis mungkin dan seringan mungkin dengan prinsip maximum utility in minimum weight. Alat – alat khusus untuk aktifitas di alam terbuka dibuat sedemikian rupa sehingga dalam satu alat dapat menggabungkan beberapa fungsi atau kegunaan, seperti contoh : Pisau lipat/ serba guna (Victorinox) dapat memotong, membuka kaleng, membuka tutup botol. Ponco dapat berfungsi sebagai pelindung saat hujan ketika berjalan dan dapat digunakan sebagai penutup untuk bivak (tempat perlindungan saat survival). tentunya kebutuhan harus disesuikan dengan bentuk kegiatan yang akan kita lakukan. di bawah ini adalah standart kebutuhan untuk mendaki gunung (hiking)
Beberapa perlengkapan perjalanan atau pendakian :
1. Carrier/ Daypack + Cover bag
2. Flysheet
3. Tenda
4. Matras
5. Kemeja Lapangan
6. Celana Lapangan
7. Sepatu Trekking
8. Sendal Gunung
9. Gaiters
10. Rain Coat/ Ponco/ Jas hujan
11. Sleeping Bag
12. Baju hangat/ Jacket
13. Celana Panjang Training
14. Sarung Tangan dan Kaos Kaki
15. Topi + Kupluk + Bandana
16. Ikat Pinggang
17. Jam Tangan
18. Pakaian Ganti Secukupnya
19. Perlengkapan Mandi (ketika mendaki gunung kebutuhan ini tidak boleh digunakan di atas gunung)
20. Kompor Gas + Gas Hi-Cook
21. Nasting
22. perlengkapan makan dan minum plastik atau alumunium
23. Gunting
24. Pisau lipat/serba guna (Victorinox)
25. Korek Api
26. Tissue kering dan basah
27. Bahan makanan
28. P3K
29. Trash Bag/ Kantung Plastik Sampah
30. Webbing + Prusik + Tali Kur + Tali Rafiah
31. Lampu tenda
32. Lilin
33. Lampu Senter/ Head Lamp
34. Alat perekam gambar (Digital Camera dan Handycame)
35. Kacamata
36. Sunblock
37. Indentitas diri (KTP, SIM dll)
38. Peralatan Navigasi (Kompas, Peta Topografi, Penggaris Segitiga, Protaktor, Alat dan Buku Tulis)
Prinsip Packing
  • barang yang berat disarankan ada dibagian atas dan sedekat mungkin ke badan agar berat seluruh beban jatuh di pundak. Pembagian berat harus merata di seluruh punggung.
  • barang yang ringan diletakan dibagian bawah.
  • barang yang dibutuhkan dalam perjalanan diletakan dibagian atas dan kelompokkan barang – barang tersebut menurut fungsinya, lalu letakkan menurut tingkat kebutuhannya. Contoh : Perlengkapan tidur diletakkan paling bawah karena digunakan pada malam hari, diatas perlengkapan tidur adalah pakaian ganti, tenda, lalu makanan, tempat air, dan perlengkapan masak.
  • Manfaatkan ruangan dalam carrier seefisien mungkin, misalnya nesting jangan dibiarkan kosong tetapi isilah dengan beras dan telur.

Selamat melakukan perjalanan

 

Motivasi

Mulai Berkarya Atau Mati Dalam Pembodohan

By : Cungkling

Bukan Lebatnya Hutan Bukan Gelapnya Malam Aku Takutkan Melainkan Ke Egoisan Saat di Ketinggian !!!

MOTO

Kami berpetualang bukan karena kebanggaan,
bukan pula karena mencintai kematian.
Tapi kami berpetualang karena kami ingin belajar
dan karena kami sangat menghargai hidup.

 
Blogger Templates